Inilah Pengering Kaki Dari Lumut Hidup

Karpet pengering kaki--''keset'' dalam istilah Jawa--itu terdiri dari 70 bagian lingkaran-lingkaran kecil berdiameter sekitar 6 centimeter berisi gumpalan hutan kecil berisi lumut.
Karpet itu terasa lembut di telapak kaki dan tidak menjadi bau ketika lembab.

Setiap gumpalan lumut ditempatkan dalam kerangka kecil busa padat, sehingga mencegah lumut berkembang biak diluar kontrol.

Pencipta karpet tersebut adalah Nguyen La Chanh dari Switzerland. Ia mengatakan karpet itu sangat nyamat dan hanya membutuhkan sedikit perhatian.

"Idenya ialah menemukan cara baru menempatkan tumbuhan didalam rumah," ujarnya.

"Bukan hanya tumbuhan di dalam pot yang berdiri sendiri di sudut ruangan, tapi juga tanaman hidup yang tumbuh di dalam rumah," imbuhnya lagi.

"Saya pikir karpet ini akan tepat bagi orang yang merindukan pojok alami di apartemen mereka--mungkin bagi mereka yang tinggal di lingkungan urban, jauh dari taman dan kawasan alami," ujarnya.

"Sangat nyaman, terasa menyenangkan dan lembut di bawah kaki, serta tidak membutuhkan perawatan sangat banyak," kata Nguyen lagi.

Saat ini nona Nguyen tengah mencari bantuan keuangan sehingga ia dapat memproduksi massal karpet pengering kaki itu dengan harga dibawah 220 Pounds (sekitar Rp 3 juta-an). Betapapun ramah lingkungan ''keset'' seharga 3 juta bagi orang Indonesia mungkin tetap kelewat mahal.